<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31930537\x26blogName\x3dDandelion+tersenyum...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dandelion-tersenyum.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dandelion-tersenyum.blogspot.com/\x26vt\x3d-5431719475258655919', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Dandelion tersenyum...

Ingatlah, dunia ini adalah jalan, sebuah jalan tempat manusia melewati siang dan malam; dan hari kemudian adalah tempat tinggal yang abadi. Jangan pergi kesana dengan beban dosa dan kebusukan, dihadapan Yang Mahatahu segalanya tentang mu.Hisablah dirimu sebelum di hisab. ( Imam Ali bin Abi Thalib, Nahjul Balaghah )

 

Dalam 7 hari yang telah lalu, dan mungkin akan terulang

Hari PERTAMA, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil,Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib. Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai.

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn. Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya, Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz Al-qur'an yg 114 surat , hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata, Tapi... ketika te! manku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang keseletan Jakarta dengan niat mengaji. Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan. Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku. Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman. yg ada disamping kiri & kananku, Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh. saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku. Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar, Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi, Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku, Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh

Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu. Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini, Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya, & ½ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud

kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?

Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

½ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku

Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....

sumber : Dari milis kotasantri.com
____________________________________________________________

hiks...jadi ingat disaat diri ini di beri peringatan oleh-Nya...
Ya Allah...hanya satu pintaku, ketika saat itu tiba...panggillah aku dalam keadaan khusnul khatimah, amiiin.

 
 

Dandelion….


Itulah nama bunga ini…nama yang cantik, entah kenapa aku sangat suka dengan bunga ini. Padahal bunga ini termasuk bunga liar dan masuk kedalam keluarga rumput-rumputan. Dandelion memang tak segemerlap keluarga bunga-bunga yang lain…hadir dengan wangi harum dan dalam berbagai tampilan warna-warni yang menarik. Tapi justru di situlah kenapa aku suka bunga ini…ya, kesederhanaan.

Dandelion bunga yang tumbuh di alam liar… meskipun begitu ia mudah ditemukan di semak-semak perdu, menyembul malu, tersipu, dan tatkala angin berhembus wusssss…dan menyentuh tubuhnya, bunga yang cantik ini akan perlahan terbang. Serpihannya akan pergi kemana angin akan membawanya, menyebar…seolah bunga ini memberikan kebahagiaan bagi setiap tempat yang di hinggapi oleh serpihannya …membuat rumput yang tertunduk layu menjadi tegap laksana seorang jendral (aihhhh…)

Sepertinya ada kesamaan antara aku dan dandelion. Hidup di alam bebas…tak suka tumbuh dalam lahan pot-pot bunga yang sempit apalagi dalam sebuah tatanan taman yang sangat tertata. Begitu juga aku…aku tidak mau hidup dalam aturan yang sangat-sangat saklek, baku, ketat, dan terlalu formal (mungkin karena aku sangat suka bercanda kali yaaaa…) dan aku ingin seperti dandelion, warna putihnya memberi sentuhan keindahan diantara warna-warna rerumputan yang ada disekitarnya dan memberikan senyuman bagi tempat-tempat dimana serpihannya hinggap, bergerak kemana angin berhembus…namun tak mudah patah ketika angin kencang menerjangnya.

Aku ingin seperti dandelion saat ini, meskipun suatu saat aku ingin seperti melati…tapi, Dandelion bagi ku tetap mempunyai tempat di hati…